Memaknai Kata Huperetes dalam I Korintus 4:1a sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Gereja yang Sehat

Noel Ghota Prima Bayu Surbakti

Abstract


One of the marks of healthy church is biblical church leadership. Based on this mark, I want to observe one of leadership models or better understood as a church ministry model by interpreting I Corinthians 4:1 in order to observe the meaning of ‘huperetes.’ The problem is that the observation of the meaning of the word ‘huperetes’ was less noticed by scholars. In the New Testament, the word ‘doulos’ is indeed more used to refer to a servant or slave than the word ‘huperetes’. The two actually have different meanings, but scholars often equate the two words so that the important ideas to be conveyed in the word ‘huperetes’ are not finally seen. Therefore I will observe into the meaning of the word ‘huperetes’ in I Corinthians 4: 1a. Research on that word raises an important and relevant idea in realizing a healthy church that emphasizes church servants who submitted to the Christ and who has authority and dignity.

Abstrak
Salah satu tanda gereja yang sehat adalah kepemimpinan gereja yang alkitabiah. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin menggali salah satu model kepemimpinan atau lebih baik dipahami sebagai model pelayan gereja dengan memaknai kata huperetes dalam I Korintus 4:1a. Permasalahannya adalah penggalian makna kata huperetes kurang diperhatikan para ahli. Dalam Perjanjian Baru, kata doulos memang lebih banyak digunakan untuk menyebut pelayan atau hamba daripada kata huperetes. Keduanya sesungguhnya memiliki makna yang berbeda, tetapi kerapkali para ahli menyamakan kedua kata tersebut sehingga gagasan penting yang hendak disampaikan dalam kata huperetes akhirnya tidak terlihat. Oleh karena itu penulis akan menggali makna kata huperetes dalam I Korintus 4:1a. Penelitian terhadap kata tersebut memunculkan gagasan yang penting dan relevan dalam mewujudkan gereja yang sehat yakni menekankan pelayan gereja yang tunduk kepada Kristus serta pelayan yang beribawa dan bermartabat.

Full Text:

PDF

References


Barton, Stephen C. 2003. “I Corinthians.” in Eerdmans Commentary on the Bible, edited by J. D. G. Dunn. Grand Rapids: WB Eerdmans.

Conzelmann, Hanz. 1988. Hermeneia: A Commentary on the First Epistle to the Corinthians. Philadelphia: Fortress Press.

Drane, John. 2013. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Fee, Gordon. 1987. The New International Commentary on the New Testament: The First Epistle to the Corinthians. Grand Rapids: WB Eerdmans.

Fitzmyer, Joseph. 2008. The Anchor Yale Bible: First Corinthians. New Haven and London: Yale University Press.

Friedrich, Gerhard. 1972. Theological Dictionary of The New Testament. Vol. VIII. edited by G. W. Bromiley. Grand Rapids: WB Eerdmans.

Hoed, Benny H. 2014. Semiotik Dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.

Horsley, Richard. 1998. Abingdon New Testament Commentaries: 1 Corinthians. Nashville: Abingdon Press.

Keener, Craig. 2005. The New Cambridge Bible Commentary 1-2 Corinthians. Cambridge: Cambridge University Press.

Malik, Debora K. 2011. Kesatuan Dalam Keragaman: Pendekatan Penggembalaan Paulus Di Gereja Korintus & Relvansinya Untuk Gereja Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Mark, Dever. 2014. 9 Tanda Gereja Yang Sehat. Surabaya: Momentum.

Pfitzner, V. C. 2010. Ulasan Atas 1 Korintus: Kesatuan Dalam Kepelbagaian. Jakarta: BPK Gunung Mulia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.